Minggu, 28 April 2013

PANTAI JETIS, DESA PATUTREJO, GRABAG, PURWOREJO.


kali ini saya bersama seorang  teman saya mengunjungi pantai jetis yang dulunya lebih familiar disebut pantai ketawang, desa patutrejo, kecamatan grabag, purworejo, jawa tengah. jalan akses dari jalan utama menuju pantai tergolong mudah karena beralaskan paving sampai ujung batas kendaraan masuk. sampai disana kita harus menitipkan kendaraan kita, motor 2000 rupiah. entah kalo mobil berapa. dan kita harus jalan kaki sekitar 100m. pantainya belum begitu terawat mungkin karena masih dalam proses pembangunan. ini sedikit koleksi foto saya di pantai jetis.
video belum dapat saya unggah karena resolusi HD jadi kuota paket gak cukup buat upload  hehe ∩__∩.
yoga ardianto Web Developer

Setiap memasuki umur dengan angka nol dibelakangnya, manusia memasuki tahapan baru dalam hidupnya.

PENGALAMAN DI KOTA "GUDEG" JOGJA PART 2


"tiba-tiba tersentak oleh seorang satpam dan..."
pada saat itu juga aku terbangun, dengan sempoyongan aku cari bocah itu. dimana dia?  ternyata dia uda ada di depan pintu keluar. saat kami digiring menuju pintu keluar, aku memberinya sedikit uang sekedar buat pulang ke malang. di luar, temen ku di tanya kartu identitasnya, dan dari mana ia berasal. saat itu aku jadi tambah deg-degan masalahnya aku lupa bawa ktp maupun kartu pelajar. panas dingin tubuhku karena ketakutan.  dan benar saja, aku di panggil dan di tanya mana ktp nya.  aku bingung mau jawab apa, akhirnya aku bilang "saya belum cukup umur pak, jadi belum punya ktp" hahaha pinter banget bo'ong. ternyata keterangan itu belum cukup. satpam pun mnanyakan saya kelas berapa dan mana kartu pelajarnya. terpaksa saya bilang "maaf pak saya lupa" karena nggak tau harus bilang apa. "kalo kamu mati gimana?" tanya satpam. saya hanya terdiam, karena fikiran saya tidak karuan setelah  beliau menanyakan hal tersebut. karena pertama, aku disini hanya sendiri, yang kedua, tengah malam, dan yang ketiga saya bersama seorang belum saya kenal dengan baik. akhirnya kami di usir dari stasiun. kami pun menuju pintu keluar  stasiun sebelah selatan. kami singgah di pelataran sebuah kantor kalo nggak salah cat kantor tersebut berwarna hijau pupus. ada lebih kurang 5 org juga tidur di tempat itu. Ya Allah,  saat itu aku benar-benar bisa merasakan sebagai orang yang kurang beruntung. tidur di eperan di tengah malam dan dingin yang mencekam. di tambah teman baruku itu minta pamit buat nglanjutin perjalanannya. dengan berat hati aku  mengiyakan. setelah itu fikiranku semakin tak karuan, dan takut. saya tau di situ ramai, tapi ramainya itu ramai preman malam yang suka keluyuran. aku cuma bisa berdoa semoga tak terjadi apa-apa. dari jam 1.00-4.00 pagi aku hanya berdiam diri dan merenung memandang orang-orang yang tidur pulas di dekatku. jam 4 aku bergegas menuju masjid agung untuk solat subuh, di perjalanan saya di tawarin nginep ama jablay-jablay pinggir jalan. merinding aku, entah apa jadinya jika aku dipaksa dan ditelanjangi ama ntu jablay wkwkwk ngeri dah. saat itu jalan malioboro terlihat sepi. hanya terlihat beberapa anak muda dan pedagang angkringan. akhirnya sampai juga di masjid agung, dan ternyata sudah banyak bapak2 yang siap berjamaah. sungguh bersyukur, karena masih di beri kesempatan untuk melakukan kewajiban.
terima kasih ya ALLAH. ╮(╯▽╰)╭
sejenak aku istirahat dan kembali menuju stasiun tugu untuk beli tiket kereta prameks dan berangkat sekitar pukul 06.45. cukup lama saya menunggu di peron karena saya beli tiket dari pukul 05.30. tak apalah setidaknya saya sudah berhasil melewati malam.
yoga ardianto Web Developer

Setiap memasuki umur dengan angka nol dibelakangnya, manusia memasuki tahapan baru dalam hidupnya.

Penayangan